Artikel Kuliner

Nasi Uduk Plus Sambal Kacang ala Betawi Nov 8, ’08 6:50 PM
for everyone

Category: Other

Hj. Ellya

Ingin bersantap di luar bersama keluarga sore nanti? Nasi uduk Hj. Ellya ini bisa menjadi pilihan. Selain nasi uduk ada empal goreng, paru goreng plus sambal kacang yang hmm… membuatnya makin nikmat saja. Apalagi dengan harga yang tidak menguras kantong!

Sore itu, saya dan suami mampir ke tempat nasi uduk Betawi yang terletak di Jalan Pesangrahan, dekat perumahan Puri Indah. Kami memang sering melewati jalan ini setiap pulang kerja dan selalu melihat parkiran mobil yang penuh. Rupanya mobil dari para pengunjung yang sedang menikmati nasi uduk Betawi di tempat ini. Karena penasaran dengan rasa nasi uduk ini, akhirnya kami masuk ke tempat makan yang bangunannya mencerminkan rumah masyarakat Betawi.

Nasi uduk ini bernama Nasi Uduk Kebon Kacang Hj. Ellya. Saat kami masuk, 80% dari ruangan ini sudah penuh. Walau ruangan tidak menggunakan AC tapi udaranya tidak panas, mungkin memang bangunan Betawi dengan banyak jendela telah membuat sirkulasi yang baik untuk ruangan ini.

Pengunjungnya mulai dari anak muda, pasangan, atau keluarga yang duduk sambil menyantap makanan. Dengan kursi panjang tanpa sandaran dan meja yang terbuat dari triplek putih semakin menambah suasana Betawi di tempat ini. Begitu juga dengan jendela dengan teralis dari kayu-kayu sederhana. Sepertinya tempat makan ini memang ingin menjadikan bangunan, perabotan, dan makanan bernuansa Betawi.

Ketika pelayan datang, kami diberikan kertas yang berisi menu yang bisa kami pesan. Sebagai pelengkap nasi uduk, ada ayam goreng, udang goreng, tempe tahu goreng, babat goreng, usus ayam, ati ampela, empal goreng, dan paru goreng. Untuk minuman, ada teh dan aneka jus buah. Menu lainnya adalah otak-otak dan asinan Betawi.

Saya akhirnya memesan nasi uduk, usus ayam dan babat. Sedangkan suami saya memesan nasi uduk, ayam goreng dan tempe goreng. Untuk minuman, saya memesan jus jeruk.

Sambil menunggu makanan datang, saya melihat-lihat bingkai yang ada di sekeliling tempat ini. Rupanya, rumah makan ini sudah beberapa kali masuk dalam majalah artikel kuliner. Pantas saja selalu ramai menjadi tempat kunjungan bagi para pecinta makanan Betawi.

Asinan Betawi
Saya juga melihat seorang bapak yang sedang menikmati asinan Betawi yang merupakan campuran kol, wortel, kacang goreng dengan krupuk kuning keriting. Wahh… kelihatannya lezat sekali. Sayang, saya belum bisa mencobanya saat itu.

Akhirnya pesanan kami tiba, pelayan menaruh 8 bungkus nasi uduk yang masih panas untuk saya dan suami. Masing-masing nasi uduk dibungkus daun pisang dengan taburan bawang goreng. Tampilan alaminya membuat saya ingin segera menikmatinya.

Sebagai pelengkapnya ada sambal kacang dengan campuran kecap dan jeruk nipis yang merupakan ‘teman setia’ nasi uduk. Hmm… pasti nikmat sekali kolaborasi ini, apalagi ditambah usus ayam goreng dan babat goreng yang sudah saya pesan.

Nasi uduk memang saat gurih. Rasa gurihnya sangat pas yang merupakan rasa yang dihasilkan dari santan, terasa pula rasa bumbunya. Harumnya nasi dan bersihnya nasi membuat saya semakin menikmati nasi ini. Walaupun saya kurang suka pedas, tetapi sambal kacang yang ada di meja menggoda saya sehingga saya pun menggunakannya. Nikmat sekali rasa makanan ini, sehingga saya menambah 2 bungkus nasi uduk lagi. Suami saya yang kurang suka makan nasi uduk juga merasa tidak puas dan mengambil nasi uduk lagi sebagai tambahan.

Harga nasi uduk disini tidak akan menguras kantong Anda. Untuk satu bungkus nasi uduk harganya Rp 2.500,00. Untuk lauknya berkisar Rp 2.000,00  sampai Rp 9.000,00. Sedangkan untuk minuman harganya berkisar Rp 2.000,00 untuk air putih dalam kemasan sampai Rp 9.000,00 untuk jus. Otak-otak dijual dengan harga Rp 15.000,00 untuk 10 buah otak-otak dan Rp 7000,00 untuk asinan Betawi. Gimana tak mahal kan?

Tinggalkan komentar